KATAKAN CINTA (Cerita Pendek)
Bunga,
pernahkah kalian melihat Bunga yang bergoyang di taman yang kena hembusan angin,
kekiri kekanan sekan dia melambai kepada orang-orang yang melintas di
sekitarnya. Ribuan warnanya yang Tuhan ciptakan, yang selalu menghiasi di
setiap helai daunnya, sungguh sangat inda, indah. Dunia adalah sebagian kecil
gambaran indahnya akan surga, tapi tak sesempurna surga yang sesungguhnya,
begitu pula cinta yang selalu hiasi setiap hati insan manusia.
Bunga
namanya, aku pertama bertemu dan mengenalnya di saat malam minggu di sebuah
cafe. Wajah manisnya, tutur lembutnya senyum yang mampu mengalih rasa akan membuatku
ada, ada rasa, rasa yang beda, beda di dalam hati, hati yang selalu ingin
merasakan seakan dunia tidak ada habisnya. Canda yang menghiasi di malam minggu
itu sunggu membuat waktuku sangat berarti akan hidup yang penuh arti. Di saat
itu aku mengenal dirinya yang mampu bawa bahagia dari hal-hal yang sekecil
debu.
Setelah
seminggu ku mengenalnya, aku ingin mengajaknya kesebuah tempat yang sederhana
tapi luar biasa. inginku kesebuah taman, taman yang diwarnai dengan Bunga-Bunga
yang mampu tenangkan hati.
‘Bunga,
hallo Bunga?’ kutelpon Bunga.
‘hallo,
iya riza ada apa?jawab Bunga.
‘eh,
kamu minggu sore sibuk ga?’tanyaku.
‘engak
sibuk, emangnya kenapa riza?
‘kamu
mau ga aku ajak jalan-jalan?
“jalan,
emang kamu mau ajak aku kemana?
‘ketempat
yang luar biasa, mau ga?
‘serius
za, aku mau banget sudah lama nih gak jalan-jalan.’jawabnya dengan nada senang.
Itu
pertama kalinya aku mengajak Bunga jalan dan dia mau. Setelah seminggu
kumengenalnya banyak hal-hal yang ku ketahu tentang dirinya dan semakin dalam
ku memendam rasa. Setiap orang yang sedang jatuh cinta melakukan hal-hal selalu
dekat dengan yang dia cintai. Itu salah satu pengerbanan seseorang yang sedang
jatuh cinta. Rindu yang mengebu-gebu seakan inginku cepatkan waktu, waktu untuk
mendekat dan semakn dekat.
Bingung,
aku bingung. Untuk pertama kalinya jalan sama Bunga aku bingung pakai baju apa,
apa pakai baju kotak-kotak atau pakai baju kaos, sungguh dilema. Ku bongkar isi
lemariku siapa tau ada baju yang tak pernah kuapakai sebelumnya. Tiba-tiba aku
menemukan sehelai baju berwarna biru yang terhimpit di bawah baju-bajuku. Aku
lupa, kapan aku pernah beli baju seperti ini. Kupikir, ku sangat pantas tuk
mengenakannya.
Aku
yakin semua orang yang sedang jatuh cinta pasti melakukan hal yang sama
seprtiku. Berubah menjadi lebih sempurna, berubah menjadi yang bukan biasanya
dan menemukan sesuatu yang baru, sama seperti ku menemukan bajuku. Itu semua
hal-hal awal dalam cinta.
Detik
dan waktu berlalu. telah tiba saat-saat yang kutunggu, aku di dekatnya. Mencium
aroma yang sejukan hati yang membalut tubuh bunga. Serta kain ungu yang
menghiasi paras cantiknya, sunggu membuatku terpesona. Terpesona akan senyumnya
yang mengalahkan indahnya bunga yang tumbuh di taman ini.‘indah, aku suka
tempat ini’kata Bunga. ‘Beneran kamu suka tempat ini?’tanyaku. Dia sangat suka
sekali ku ajak ketaman bunga. Dia bilang saat kecil sering sekali main ketaman
itu habiskan dan warnai harinya bersama teman-temanya. Ku dengar semua
ceritanya, membuatku sangat bersukur, bersyukur karna telah menemukannya dan
berada di dekatnya.
Detik
menit hingga jam pun berlalu. Selalu ada hal-hal yang di omongin hingga
tawa-tawa imut yang menghiasi wajah manisnya. Ini saat yang tak pernah
kurasakan dalam hidupku. Aku merasa nyaman, tenang dan membuatku kuat untuk
hidup seribu tahun lamanya, dalam lamunanku. tiba-tiba bunga menegurku’hey Riza
kok bengong, lagi mikirin sesuatu’. Gak, aku gak bengong, aku Cuma bersyukur
bisa duduk diantara indahnya ciptaan tuhan. Tidak hanya bunga, taman ini juga
mengingatkanku tentang kenangan disaat masa kecil. Dulu aku senang banget main
di taman ini bersama teman-teman di masa kecilku, main sepeda, main
kejar-kejaran hingga main petak umpet. Hal yang paling ku ingat saat itu pada
saat aku dan teman-temanku main petak umpet, kalau soal itu aku yang paling
jail, kalau giliran aku yang jaga aku pura-pura sok nyari tiba-tiba aku yang
hilang, alias pulang. hehehe.
Aku
masih ingat saat itu, aku pernah melihat salah seorang cewe yang sedang main di
taman sama teman-temannya, dia itu manis banget sama manisnya kaya Bunga. Tiap
aku ke taman itu aku pasti ketemu sama dia. Pernah di saat itu aku lewat di
hadapannya, dia sedang duduk di kursi taman dengan temannya. Dia menatapku
dengan senyuman manis di wajahnya, senyumnya itu percis sekali kaya orang yang
sedang duduk disampingku saat ini yaitu Bunga. Dan itu pertama kalinya aku suka
sama seorang cewe atau yang biasa orang sebut yaitu cinta monyet.
Dia
itu memiliki banyak sekali kesamaan dengan Bunga, mulai dari bibirnya,
senyumnya, lesung pipit dan tatapannya. Ataukah itu Bunga kecil, atau orang
lain. Aku tak tau. kata orang, Tuhan menciptakan orang yang mirip dengan diri
kita di dunia ini yaitu ada tujuh orang. Bukan hal yang tidak mungkin kalau itu
hanya mirip. Ah, itu gak terlalu penting, yang penting sekarang aku bisa duduk
di sebuah bangku dengan Bunga. dan tak kusangka aku duduk di kursi taman yang
sama percis sama dengan cewe saat itu. Mungkin itu hanya kebetulan.
Jujur,
yang kurasakan saat itu sama halnya yang kurasakan saat ini sama bunga.‘eh,
riza aku pernah menulis namaku pakai spidol permanen di bawah kursi di taman
ini sewaktu kecil dulu, tapi aku gak tau kursi yang mana’. ‘Emang kamu masih
ingat gak kursinya yang mana?’tanyaku. ’kayanya kursi yang kita duduk ini,
soalnya dulu kursinya di dekat pohon, kaya kursi yang kita duduki ini
deh’jawabnya.
Cewe
yang kusuka saat kecil dulu juga pernah nulis sesuatu di bawah kursi, tapi aku
tak tau apa yang dia tulis dan tak pernah ku cek sebelumnya. Dengar semua
cerita bunga aku mulai bertanya dalam benakku. Apa orang yang kusuka saat itu
adalah orang yang sedang duduk disampingku saat ini. Terlalu banyak kesamaan.
Apakah ini kaya seperti kata-kata orang banyak, kalau jodoh pasti bertemu.
Apakah seperti bidadari yang kehilangan selendang kemudia menemukannya kembali.
Semua
hal-hal itu membuatku semakin yakin dengan apa rasa yang ku bawa di dalam hati.
Membuatku selalu ingin dekat dekat dekat dan ingin mengapainya. Ini sama
seperti kehilangan sesuatu dan menemukannya.
Lelah,
setelah jalan seharian sama bunga ku rasa sangat lelah. Lelah yang penuh arti
yaitu bahagia. Ku mulai mengistirahatkan tubuhku di tampat pembaringanku sambil
memikirkan bunga. Kupikir; apa yang sedang dilakukan bunga sekarang, apa dia
memikirkanku. Atau mungkin dia juga lelah, jalan seharian menikmati betapa
indahnya alam ciptaan tuhan. Sebelumku mulai memejamkan mata untuk lelap yang
lebih dalam kucoba ngeSMS dia, Cuma mau bilang terima kasih telah menemani aku
hari ini.
Setelah
beberapa hari berlalu ada rasa ingin bertemu dengan Bunga, sungguh kangenku
padanya. Kali ini bukan hanya rindu yang kurasa tapi sudah saatnya tuk katakan
rasa. Sekian lama ku mengenalnya aku semakin yakinku dengannya, yakin tuk terus
bersamanya, yakin tuk terus merindukannya. Tapi bingung bagai mana enaknya tuk
katakan cinta.
Mikel,
o ya mikel. Dia itu sahabatku dan sahabat bunga juga. Dia yang mempertemukan
kita berdua. Mungkin saja dia lebih jauh lebih kenal sama bunga. Ku ajak Mikel
janjian di sebuh cafe yang sama, dimana aku menemukan bunga.
Sesampainya
di cafe tiba-tiba mikel nanya.’he riza, ngapain sih kamu ngajak aku cafe,
tumben. Memang ini pertama kalinya aku ngajak Mikel ke cafe biasanya dia yang
selalu duluan ngajak. Ku ajak dia, karna ini adalah masalah penting yang harus
diselesaikan.
‘emangnya ada masalah apa riza?’tanya mikel.
‘bunga
kel, bunga.’nada panik.
‘emangnya
bunga kenapa?.’tanya mikel.
‘bunga,
aku kayanya beneran suka sama bunga’jawabku.
‘bener...?emangnya
kamu beneran suka sama bunga?
‘iya
bener, aku pengen nembak dia kel.
‘ya
udah, tambak aja.’jawab mikel dengan nada tegas.
‘aku
bingung, gimana cara nembaknya’curhatku.
Kata
mikel bunga itu suka banget sama puisi dan baca buku novel. Mikel ngasih solusi
ke aku untuk membuatkan Bunga selembar puisi. Kata Mikel memang ada benarnya.
katanya cara yang paling tepat untuk mendekati orang yang kita sukai yaitu
lewat apa-apa hal dia sukai. Tapi aku bukan seorang yang pandai menulis puisi.
Tidak bisa bukan berartiku harus nyari puisi di internet kemudian ngasih kepada bunga. Bagiku itu hal-hal yang
tak bisa kulakukan. buat apa kita memulai sebuah hubungan cinta dengan kepalsuan,
kebohongan dan ketidak jujuran.
Kucoba
tuk menulis helai demi helai kata. Ratusan kata telah ku coret demi hasil hati
yang sesungguhnya. Puluhan lembar kertas telah megumpal menjadi bola. Waktu
semaku semakin larut hanya tuk membuat puisi yang tidak tau kapan akan selesai.
Ku selalu mencoba berusaha untuk membuat rasa menjadi sebuah rangkaian kata
yang mampu luluhkan jiwa, jiwa yang tercinta, Bunga.
Akhirnya
setelah sekian banyak tintah menodai kertas. Sekian lama waktu berputar. Dan
sekian lama otak tuk terus bekerja. Demi yang di cinta. Jadi serangkaian kata
yang di kutip dari hati, hati yang sebenarnya merasa akan cinta.
Bunga,
tuhan temukan kita dan tumbuhkan rasa cinta
Membuat
hujan menjadi teduh
Membuat
panas menjadi naung
Membuat
hari yang kelam menjadi sebuah pemandangan
Waktu
yang di lewati menjadi harapan hati
Hari yang kosong seakan terisi
Hari
yang sepi seakan terwarnai
Bunga,
kita berjumpa tuk saling cinta
Cinta
yang lama terangkai kata
Kata
yang ada di dalam jiwa
Jiwa
yang sepenuhnya merasa
Merasa
akan selalu hadirmu Bunga
Sudah
saatnya kita saling mencinta
Jalani
dinginnya hujan dan saling menghangatkan
Jalani
kemarau dan saling meneduhkan
Jalani
hari dengan bergandengan tangan
Dan
jalani sisa bahagiaku bersamamu Bunga.
Cinta
Alasan
tuhan temukan kita
Diantara
milyaran manusia
I love you BUNGA
Puisi. Mungkin itu tak sepuitis puisi yang pernah
Bunga baca, tapi setidaknya aku sudah mulai berusa membuat dia cinta. Ini
adalah salah satu hal-hal yang pernah dilakukan saat ingin menyatakan rasa
kepada sesorang yang dia suka. Ini adalah suatu pengorbanan awal seorang
laki-laki yang tak sadar di raskan oleh perempuan.
Ini kedua kalinya ku ajak bunga jalan. Ku ajak dia
ketempat yang dimana dia banyak mengukir kenangan masa kecil di tempat itu.
Iya.. aku ajak dia ketaman bunga. dan ku ajak dia untuk duduk di tempat yang di
bawah kursinya ada tulisan namanya.
‘Bunga aku ada sesuatu lo buatkamu.’
‘o
ya, apa itu?’tanya bunga dengan penasaran.
‘kamu
suka puisi ya, ini aku ada puisi buat kamu.’jawabku.
Ku
buka selembar kertas, yang berisikan tentang perasaanku sama dia. Yang ku buat
dengat setulus hati dan kuharap bunga kan mengerti. Ku slalu memandangi wajah
di saat dia mulai membacanya. Kulihat dia mulai tersenyum dan sesekali menatap
mataku, saat membaca puisiku. Hal yang paling utama yang ku inginkan adalah aku
bisa mengatakan rasaku yang kurasakan selama ini, dan hari-hari yang telah di
lewati selama ini.
Tiba-tiba
bunga ngomong. Dengan tatapan manisnya.
Aku
mau bila engkau yang warnai hariku
Aku
mau bila engkau yang mengisi kekosonganku
Aku
mau bila engkau yang menghangatkan dinginku
Aku
mau bila engkau yang mampu mengandeng tanganku
Dan
Aku mau bahagia bersamamu
Bunga
tersenyum dan mengandeng tanganku kemudian meletakan kepalanya di atas bahuku.
Lalu kutanya dia.’kamu siap untuk bahagia.’ Dan dia menjawab aku siap untuk
bahagia. Mendegarkan hal itu membuat hatiku semakin cepat di tumbuhi dengan
binar-binar cinta di dalam jiwa dan memberikan bahagia.
Hati
yang layu kini talah ditumbuhi seorang gadis lucu yang cantik dan sangat
berharga, berikan sejuta warna tuk dilukiskan di dalam kehidupan ini, dengan
kebahagian, denga senyuman, dengan candaan bersamamu BUNGA.
Comments
Post a Comment
komentar di sini ....