Kita Harus Putus (Cerita Pendek)

cerpen cinta

   Embun pagi hiasi awal hari ini, dimana matahari mulai menampakan diri dan malam mulai menjauh pergi. Seorang pemuda dilanda resah gelisah didada karena menerima pesan singkat dari orang yang dia paling sayangi dimuka bumi ini. Pesan yang isinya sangat tak pantas di baca, berisikan kata luka yang menusuk kedalam hati, lemahkan jiwa dan raga sesaat melanda seorang pemuda yang sangat mencinta. Pesan yang berisikan tiga kata yang remukan hati seorang pemuda yang ditimpa asmara.

            Di sebuah tempat, mereka akan berjumpa untuk terakhir kalinya dalam keadaan berpacaran. Di tempat yang sama, dimana seorang pemuda mengatakan seluruh perasaan kepada seseorang yang sekarang akan pergi dari hati dan meniggalkan jejak luka, luka yang hanya waktulah penyembuhnya. di tempat yang sama, dimana kata aku dan kamu menjadi kita, dimana senyuman kecil terbawa mimpi, belaian manja menjadi bahagia, pelukan hangat mampu lelehkan es di kutub utara.

            Sekarang. Pemuda dengan membawa diri yang penuh gelisah duduk menuggu kedatangan kekasinya yang tinggal hitungan menit akan menjadi orang biasa dan akan menjadi kenangan yang menghiasil album hatinya.

            Yang ditunggu datang, seorang wanita cantik dengan kulit putih dan senyuman yang menawan. Di tempat yang sama, dimana rasa itu mulai ada, dimana senyum dan canda menghiasi di hari seorang keturunan adam dan hawa. Dimana hati mulai berbunga dan bibir kataka cinta.

            Kamu sudah lama di sini?, tanya wanita. Kamu masih ingat dengan dengan tempat ini, jawab si pemuda dengan harap. Pemuda berharap dengan cinta yang digenggamnya takan lepas mengembara. Ingat, dan ini saat yang tepat. Jawab wanita dengan nada santai. Bermuka santai berhati dengan penuh emosi yang membara di dalam diri. Mendangar jawaban lembut dari seorang wanita yang sangat dicinta membuat hati pemuda itu seakan remuk, membuat keringat mngucur lebih derasnnya. Seorang laki-laki yang menunggu kiamatnya kisah cinta ,terasa detak jantung semakin keras hingga membuat gelombang air yang terhidang di atas meja, terasa lebih cepat dari denting detik jam dinding yang terpajang di sekitar mereka.

            Aku rasa tak perlu di jelaskan lagi, aku rasa ini yang terakhir kali, aku rasa kita bisa bersama tapi bukan dalam keadaan seperti ini, maaf sangat maaf, ini demi hubungan kita, demi ego kita dan demi masa depan kita. Pernyataan si wanita.

            Maaf, adakah maaf untuku, untuk hubungan kita, untuk ego ku. Aku masih mengharapkanmu di sini, di hatiku. Dengan harap si pemuda. Berharap terus berharap yang layu menjadi mekar kembali, berharap yang mati hidup kembali, berharap yang salah di maafkan, berharap hati yang kan pergi datanga kembali dan berharap semua ini hanya mimpi.

            maaf atas ku pada mu, maaf atas cinta yang dulu, maaf atas rasa yang sekarang, maaf atas demi kebagiaan aku dan kamu, dan maaf atas harapan yang kita ukir bersama tak bisa ku wujudkan, aku dengan segala hormatku pada mu, KITA HARU PUTUS.

Dimana gelap senja menjadi kabur kan pandangan dan hujan membabi buta. Dengan membawa luka hati yang ditinggal pergi, pergi jauh dan berharap kembali” 

Comments

Post a Comment

komentar di sini ....

Popular posts from this blog

Cinta Yang Hilang (Cerita Pendek)

KATAKAN CINTA (Cerita Pendek)

Cerita Pendek Akhir Penantian Cinta