Surat Untuk Mu (Cerita Pendek)

surat untuk mu
Ramai suara daun berbunyi terhembus angin, begitu nyaring suara desahan angin timur sejukan diri. Awan-awan yang berlalu lalang di langit biru. Serta bumi tak hentinya mengitari matahari. Seorang wanita merenung terduduk di kamarnya dengan tangan menggengam cinta, cinta yang di belenggu oleh kata-kata yang bisu. Dengan pola gerak tak tentu arah dilanda gelisah.
Ujian akhir skolah tingakat SMA sudah seminggu berlalu dan  yang lama kan digantikan dengan yang baru, yang kata guru jadi dosen, yang biasa dipanggil siswa dipanggil mahasiswa, yang biasa pakai seragam menjadi almamater. Pertambahan usia yang menjadi dewasa. Dan belenggu diri hanyalah kata.
Bunga. Dengan sejuta harap agar bisa selalu bersama dengan yang mencinta, dengan sejuta mimpi yang belum tercapai. Apalah daya, cita-cita yang akan memisahkan jarak di antara cinta. Bila rindu melanda kemana mengadu. Bila sedih siapa yang mengasih.
Basah pipi dilinangi air mata cinta. Sedih hati karnanya. Tak ada kata-kata dan bertekat percaya. Bibir membisu dan dibelenggu oleh hati yang belum siap tuk merindu. Tinggal menuggu, menuggu kata “sampai jumpa dan aku cinta kamu”, terdengar perih di telinga. Bagai sapi yang ditunggu ajalnya disaat hari raya.
Bunga. Apalah daya mengejar cita demi cinta nan jauh di sana. Seorang yang terlahir sederhana dengan hidup apa adanya. Dengan hati yang sedih di selimuti senyum manis di bibirnya. Hari yang tak diharapkan telah tiba, telah melanda di hari seorang Bunga yang mencinta.
Bunga, dengan dandan bak seorang putri dengan sejuta tabur senyum duka mengiasi di saat detik-detik nyata adanya dan mimpi rasanya. Mulai bergegas menuju terminal, dimana untuk terakhir kalinya berjumpa dan menjauh dengan waktu yang cukup lama. Bunga dengan bibir tipisnya terus berkata kepada kekasihya dengan derai air mata yang tak hentinya membasahi pipi, dengan dekapan erat memeluk diri.
Sayangku ada sesuatu untukmu, sehelai surat katakan rindu bila kau tak disisiku, sehelai surat katakan sayang bila kau tak didekapku. Bacalah suratku bila kau rasakan yang sama, sama seperti airmata yang tak rela kau pergi, sama seperti dekapku tak rela bila tubuhku jauh darimu. Tutur Bunga dengan keanggunan dan kesedihannya.
Seorang yang dicinta telah mengabur dari pandangan dan mata terus menatap bayangan, pergi dan menuggu kembali bertahun-tahun lamanya.

Sayang ku
Jauhnya matahariku bukan tak bisa sinari siangku
Jauhnya bulanku bukan tak bisa sinari lelapku
Jauhnya dirimu tak hilangakan rasaku.

Kaburnya pandanganku tak kurangi sayangku.

Apalah aku
Kan kurasan rinduku mengebu dan menusuk hatiku padamu
Kan kurasakan cinta yang kau beri untuku.

Karnaku mencintaimu.

Bacalah suratku, bila hal sama hatimu merasa
Tertanda Bunga di taman hatimu.


Comments

Popular posts from this blog

Cinta Yang Hilang (Cerita Pendek)

KATAKAN CINTA (Cerita Pendek)

Cerita Pendek Akhir Penantian Cinta